Belakangan ini headline media massa banyak dihiasi info tentang kasus proyek properti raksasa yang bermasalah. Meski properti itu telah banyak dibeli oleh para pemodal, termasuk pemberi modal ritel bermodal tak besar.

Seperti investasi di instrumen apapun, apakah itu sektor kongkret atau paper investment, risiko bakal senantiasa ada. Tapi, risiko investasi bukan berarti tidak dapat dikelola. Setiap investor memiliki tanggung jawab pribadi untuk memahami risiko-risiko sebelum keputusan investasi dilakukan.

Nah bagaimana dengan investasi di bidang properti? Ayo, simak beragam kiat penting investasi properti berikut ini:

1. Pahami profil developer
Rekam jejak si pengembang properti amat penting untuk mengukur seberapa besar risiko yang kamu tanggung. Lebih-lebih bila Anda berinvestasi pada properti yang statusnya masih indent.

2. Tanyakan status perizinan
Banyak para developer badung yang nekat memasarkan sebuah proyek walaupun status resmi formal perizinannya belum rampung. Maka itu, seandainya kamu akan berinvestasi di sektor properti yang memerlukan modal tak kecil, kamu perlu proaktif memutuskan bahwa urusan perizinan proyek properti yang ditawarkan itu telah aman.

3. Lakukan riset ke sumber ketiga
Jangan malas untuk meriset lebih dulu ke sumber ketiga, apakah itu media massa atau media sosial perihal prospek proyek properti tersebut. Jika ada gelagat kurang bagus, sebaiknya kamu hati-hati. Simak info tentang pilihan investasi untuk pemula disini.

4. Pahami persyaratan serta ketentuan
Dalam perjanjian jual beli proyek properti indent, pasti dijelaskan syarat dan ketetapan yang berlaku apabila di tengah jalan proyek bermasalah. Agar risiko kerugian bisa diminimalisasi, pastikan Anda memahami secara mendetail apa saja yang ada dalam perjanjian jual beli itu.

5. Tujuan serta taktik investasi
Kiat lain yakni menetapkan apa tujuan investasi properti Anda serta bagaimana kelak strateginya. Banyak orang hunting properti dikala peluncuran perdana agar bisa menerima harga promo, serta nanti akan melepasnya ketika pasar sekundernya telah mulai terbentuk.

Dengan lima hal itu, kamu dapat meminimalisasi risiko terperangkap investasi properti bermasalah.